Samstag, 1. August 2009
the road of life
seandainya hidup ini saya umpamakan sebuah jalan berliku yang penuh persimpangan. saya merasa saat ini sedang terpental, pada satu jalan yang gelap gulita. tidak setitik cahaya pun berpendar di sana. saking gelapnya, saya tidak yakin, apakah saya masih berada pada jalannya, atau saya sudah terhempas entah kemana. saya melepas alas kaki saya, membiarkan telapak kaki saya menjejak-jejak kecil tanah yang saya injak, memastikan saya masih berdiri dan menginjak pada medium yang seharusnya. saya tidak berani melangkah kemana-mana. saya tidak tahu, apakah depan, belakang, kanan, atau kiri saya adalah jurang yang bisa membuat saya celaka jika ceroboh dan tergesa-gesa dalam melangkah. saya memutuskan untuk duduk.. berpikir, apa yang harus saya lakukan. saya berdoa dan berharap ada cahaya dikaruniakan untuk saya.. , atau mungkin kalau bukan cahaya, cukup suara yang bisa membimbing ke mana saya bisa berani melangkahkan kaki saya.
setiap hari di dalam hidup, tanpa disadari kita terlatih untuk membuat keputusan keputusan. bangun, mandi, kaos kuning muda dengan gambar lebah, blue jeans, sepatu putih tanpa tali, pergi kuliah, menyapa teman, duduk di bangku belakang paling kanan, semuanya merupakan suatu keputusan.
hidup saya di dunia ini sudah selama 23 tahun, entah sudah berapa banyak keputusan yang saya ambil. namun hari ini, masih sampai detik ini.. saya tidak tahu apa yang harus saya putuskan. saya seperti merasa tidak punya pilihan. ketakutan untuk mengambil keputusan yang salah sangatlah nyata. jadi saya membiarkan diri saya menjadi siput buta.. saya akan bergerak sangat lamban dan berhati-hati.. sampai saya pasti, keputusan mana yang harus saya ambil. sampai saya yakin, keputusan itu lah yang diinginkanNya untuk saya ambil. dan kalau keputusan itu sudah di tangan saya, apapun nantinya yang akan terjadi, saya akan menerimanya. saya tidak akan lagi menoleh ke belakang !
untuk ma dan pa. saya minta maaf untuk semua kebodohan kebodohan yang sudah saya lakukan, yang menjadikan hidup kalian jadi lebih berliku dan berat dilewati. tapi ingat selalu, saya mencintai kalian, sangat mencintai kalian. dan saya, tidak akan pernah membuat kalian malu !!
Abonnieren
Kommentare zum Post (Atom)
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen