Freitag, 7. August 2009

07. 08. 09


Tidak sedikit orang yang menganggap tanggal hari ini sebagai salah satu peristiwa unik. Saya bahkan mendapatkan SMS dari dua orang teman, dengan isi yang kira-kira sama. Mengingatkan saya, bahwa hari ini, pada jam 12 menit 34 detik 56, akan terjadi susunan angka 12.34.56 7.8.09 , sesuatu yang tidak akan terjadi dua kali.

Buat saya, hari ini adalah hari yang spesial. Bukan karena susunan angkanya yang hanya terjadi sekali saja. Bukan juga hari ulangtahun saya. Hari ini saya genap lima tahun sudah berada di Jerman.

6 Agustus 2004 saya terbang ke Jerman, untuk pertama kalinya. Sehari sebelumnya, saya benar-benar merasakan perasaan yang campur aduk. Antara senang, sedih, ragu-ragu, nervous, takut, penasaran, semuanya melebur menjadi satu. Saya tidak bisa tidur malam harinya, pelan-pelan menyelundup ke kamar orangtua saya, berencana untuk tidur di tengah-tengah mereka, tapi tidak jadi saya lakukan karena takut membangunkan mereka. Saya takut orangtua saya tahu kalau saya mulai ragu-ragu, dan mulai mempunyai rasa takut untuk pergi. Akhirnya saya memutuskan untuk duduk diam saja di sofa depan TV, memandangi anjing puddel saya Chopin yang terlelap di samping saya. Sambil sesekali mengelus-elusnya, saya membayangkan betapa saya akan merindukannya.. Saya membayangkan kehidupan di tempat lain tanpa orangtua, tanpa Mbak, tanpa Chopin.. Saya tidak punya siapa-siapa di sana, apa saya betul mau ??

Semua perasaan takut dan ragu-ragu itu tiba-tiba meraib saat saya sudah duduk di dalam pesawat, dan siap diterbangkan sampai ke Jerman. Yang semakin menguat hanyalah itikad, menempuh satu jalan yang sudah dipilih setelah dipikirkan masak-masak.
Tanggal 7 Agustus 2004, pukul 13.05 waktu Jerman, saya mendarat di Düsseldorf . Dan malam itu, malam pertama saya berada di Jerman, adalah malam paling sepi , paling gelap, dan paling panjang yang pernah saya rasakan.

Hari-hari sesudahnya, tidak separah atau semenyedihkan yang saya kira. Saya mulai paham, memisah-misahkan sampah, menggunakan kompor listrik, satu kunci untuk beberapa pintu. Saya mulai punya kenalan, teman, komunitas. Telinga saya mulai mahir menangkap setiap kata yang keluar dari mulut orang-orang Jerman, otak saya menjadi lebih catas melahirkan kata-kata dalam bahasa Jerman lewat mulut saya, pencernaan saya mulai doyan dan terbiasa dengan makanan makanan Jerman. Lambat laun, ritme kehidupan di Jerman pun saya temukan ..
Saya berasimilasi, mulai kerasan dengan kebiasaan-kebiasaan Jerman, namun selalu berusaha menyelaraskannya dengan kebudayaan Indonesia yang masih sangat melekat.

Berada di luar negeri, jauh dari keluarga dan orang-orang yang saya sayangi, bukanlah suatu hal yang mudah bagi saya. Beberapa hal terjadi, susah ataupun senang, dan semuanya itu harus saya hadapi sendirian. Tidak ada papa atau mama yang selalu bisa menjaga saya dari setiap masalah. Tapi saya merasa sangat bersyukur, saya bisa diberikan kesempatan seperti ini. Sangat banyak hal baru yang sudah dan masih akan saya pelajari di sini, baik itu pendidikan, kebudayaan, pemikiran, peraturan, birokrasi, ataupun sosialisasi. Saya akan mencoba menyerap sari-sari yang baik, dan dengan filter yang kokoh akan saya saring hal-hal yang saya anggap tidak perlu saya tanamkan pada diri saya. Sampai nanti suatu saat, kalau waktu nya sudah tiba. Kalau sudah cukup banyak pelajaran yang saya dapatkan. Kalau saya secara psikis dan fisik sudah jadi lebih matang. Saya akan pulang .. , saya akan kembali pada semua yang saya sayangi.

( meskipun sepertinya.., saya akan merindukan Jerman, kalau saat itu tiba.. )

2 Kommentare:

Anonym hat gesagt…

aku ngga nyadar ada fenomena angka unik tgl 7 kemaren..yayayaya...

btw, i wish i could be in ur position...settle abroad..huahahha

ariadne hat gesagt…

masa si ? aku sering perhatiin begituan, jadi nyadar.

hehe, you will deck !! somewhen..