Donnerstag, 18. November 2010

sometimes you get the lesson from where you less expect it

" Bagaimana, kamu menginginkan kematian mu ? "

Saya percaya, saya bukan satu-satunya di ruangan itu yang terkejut, saat pertanyaan itu dilontarkan. Sejenak hanya hening yang menguasai. Tidak ada bisikan atau percikan tawa yang biasanya terdengar di tengah ruang kuliah. Saya masih berusaha mengolah pertanyaan itu di otak sekali lagi, berusaha meyakinkan diri sendiri, apa yang saya pahami, sesuai dengan apa yang memang ingin dipertanyakan. Bagaimana , saya menginginkan kematian saya ? --
" Schnell und schmerzlos " , dua kata itu yang kemudian saya dengar dari dalam diri saya sendiri, sebagai jawaban. " Singkat dan tanpa rasa sakit " Itu adalah jawaban saya . Mungkin itu terkesan seperti suatu spontanitas, mengingat tidak sampai dua menit saya berpikir, dan muncullah pemikiran itu.. namun kalau saat ini, saya diberikan waktu lagi untuk berpikir secara jenak dan tidak usah tergesa-gesa, saya rasa jawaban saya masih akan tetap sama.
Saya ingin , saat kematian menjemput saya, saya tidak harus merasakan sakit, dan saya ingin, hal itu berjalan singkat.

Beberapa hari setelah nya, saya diberi kesempatan untuk berkenalan dengan seorang pasien. Seorang istri yang penuh hormat kepada suami nya, dan juga seorang Ibu untuk dua anak yang diadopsinya dari panti asuhan namun dirawatnya seperti anak-anak yang ia besarkan di rahim nya sendiri. Seorang pasien yang saat saya temui sedang merajut topi untuk bayi tetangga nya yang akan lahir kira-kira nanti seminggu sebelum natal. Dia mempersilakan saya duduk di sampingnya. Mengijinkan saya memeriksanya. Menjawab semua pertanyaan saya dengan lengkap dan jelas. Saya tidak mendengar sedikit pun rasa takut atau gentar dari suaranya. Saya tidak menangkap secuil pun rasa ragu atau takut maju dari binar matanya. Dari bibirnya, tidak pernah lewat satu kalimat pun tanpa senyum.
Ibu itu.. , harus merelakan satu indung telur nya diambil saat dia masih berusia 16 tahun. Satu tahun setelahnya, dia harus kembali merelakan indung telur sebelahnya. Saat usianya menginjak 30 tahun, saat di mana dia dan laki-laki yang dicintainya sudah hidup sebagai suami istri, dia harus merelakan rahim nya diangkat. Sejak hari itu dia belajar menerima kenyataan bahwa dalam hidupnya kali ini, dia tidak akan bisa melahirkan bayi-bayi dari rahim nya sendiri. Tapi itu bukan berarti dia tidak bisa melahirkan cinta untuk bayi-bayi yang dilahirkan dari rahim wanita lain. Perjuangannya tidak berhenti di situ. Tumor yang ada di perut nya seperti tidak ingin dimatikan. Beberapa tahun kemudian, usus besar nya harus dikeluarkan. Dan saat ini, sisa usus yang ada di perut nya hanya 60cm. Sementara sel kanker nya masih tetap terus menyebar, dan saat ini mulai menyerang ginjal nya, ada penyakit lain yang ditemukan yang menyerang pembuluh darah nya. Satu penyakit yang tidak sering ditemukan, dan jarang ditemukan pada wanita. Satu penyakit yang tentu saja semakin memperburuk keadaannya. Namun Ibu itu menceritakan semuanya kepada saya dengan tersenyum. Saya tidak tahu, kekuatan dan ketabahan dari mana yang dia punya. Saya tidak mengerti, daya dari mana yang merasuk di diri nya. Saya kagum, juga merasa malu. Parameter vital saya boleh jauh lebih stabil dari ibu itu. Daya tahan tubuh saya boleh lebih kuat dari ibu itu. Namun semangat hidup nya, namun ketabahannya menghadapi masalah, namun daya juangnya... jauh lebih besar dari yang saya punya. Saat waktunya saya harus pergi dan berpamitan dengan ibu itu, dia mengajukan pertanyaan kepada saya. Dengan suaranya yang ramah dia bertanya " menurut buku-buku dan ilmu yang kamu pelajari, berapa lama waktu yang masih saya punyai ? " Sejenak saya hanya bisa menatapnya. Menatap sosok wanita tegar dengan badan yang kecil dan terbalut jaket merah muda nya yang panjang.. Saya tidak mampu menjawabnya. Bukan karena saya tidak tahu jawabannya.. tapi lebih karena saya tidak mau menjawabnya ! Lalu saya kembali mendekat padanya, meletakkan semua berkas dan alat-alat tulis saya di atas ranjangnya, dan saya memeluknya. Erat... erat sekali sampai saya sanggup merasakan denyut nadi nya. Lalu dia berkata pelan " masa bodoh dengan apa yang dikatakan buku-buku mu. saya akan tetap hidup sampai kapan saya diberi hidup. tidak akan ada yang tahu. tidak kamu. tidak dokter-dokter spesialis itu. tidak saya sendiri. cuma Dia yang tahu. "

tentang mati ... kadang orang merasa hal itu terlalu tabu dibicarakan. seperti suatu akhir dari segalanya, dan suatu momok yang sangat mengerikan. tapi benarkah begitu ?
tidak kah seharusnya kita lebih takut pada hidup, karena dari situ lah semuanya ditentukan?
kalau saya menjalani hidup ini sebaik mungkin.. kalau saya menghargai hidup ini sama seperti saya menghargai dan menghormati Pemberi nya.. saya rasa saya tidak akan perlu takut menghadapinya suatu saat nanti .. menghadapi kematian...

As long as You guide me, I shall be OK.

Dienstag, 16. November 2010

just a meaningless time killer

okay,..

this might be kinda childish.. but this time am just soooo bloody bored. let me please just fill this..

TEN ARE YOU’S.

1. Are you single - nope

2. Are you happy - yes

3. Are you bored - oh geeez, yess! pretty much ! someone entertain me please.

4. Are you naked - nope

5. Are you a blonde - nope

6. Are you moody - sometimes

7. Are you a lover/hater? - depends

8. Are you hot/cold - depends

9. Are you Irish - nope

10. Are you Asian - yep

TEN FACTS.
1. Name - AGACD

2. Nickname - cynt

3. Any birth marks - yes

4. Hair color - dark brown

5. Natural hair color - dark brown

6. Eye color - dark brown

7. Lover - him

8. Mood - am bored !!

9. Favorite colours - white, black, purple

10. One Place You Want to Visit - i just wanna go home, so Indonesia !

TEN THINGS ABOUT YOUR LOVE LIFE.

1. Do you believe in love at first sight - nope

2. Do you believe in soul mates - not sure

3. Are you straight - of course

4. Have you ever been hurt emotionally - sure

5. Have you ever broke someone’s heart? - i don't know, i hope not

6. Ever had your heart broken? - yes

7. Have you ever liked someone but never told them? - no

8. Are you afraid of commitment? - no

9. Who was the last person you hugged? - i hugged ? hmm..forgot.. might be Julianne

10. Who was the last person you said I love you to? - him !!

TEN THIS OR THAT.

1. Love or lust - Love

2. Lies or truth - Truth

3. Cats or dogs - Dogs

4. A few best friends or many regular friends - A few and true best friends

5. Television or internet - internet, i don't even have TV

6. Chinese Or Indian - Chinese

7. Wild night out or romantic night in - Romantic night.. just by hearing the words 'night' , i feel so romantic :P

8. Money or Happiness - Happiness

9. Night or day - Night

10. Msn or phone - Phone, errr and yes Skype please :D

TEN HAVE YOU EVER.

1. Been caught sneaking out - Nope

2. Been skinny dipping - Nope

3. Bungee jumped - Nope

4. Finished an entire jaw breaker - Nope

5. Lied to someone you liked - Yes

6. Wanted an ex bf/gf back - Yes

7. Wanted something you couldn’t have - Yes

8. Cried yourself to sleep? - Yes

9. Cried because you lost a pet - Yes

10. Wanted to disappear – Several times

TEN PREFERENCES IN A PARTNER.

1. Smile or eyes - Both. I love when he smiles at me. But I adore how his eyes stares at me.

2. Light or dark hair - Dark and long hair :D

3. Hugs or kisses - can I have both hugs and kisses, please ?

4. Shorter or taller - Taller

5. Intelligence or attraction - Intelligence , and sense of Art

6. Romantic or spontaneous - Spontaneous

7. Funny or serious - Funny

8. Older or Younger - Older

9. Outgoing or quiet - Outgoing

10. Sweet or Bad Ass - Not too sweet, and not too badass either

TEN HAVE YOU’S.

1. Ever performed in front of a large crowd - Yes

2. Ever done drugs - No

3. Ever smoked - Yes

4. Ever been lost - Yes

5. Ever been on a cheerleading team - No ! won't happen !

6. Ever done something you shouldn’t - oops.. Yes !

7. Ever been on a sports team - Yes

8. Ever been in a drama play/production - No

9. Ever owned a BMW, Mercedes Benz, Escalade, Hummer or Bentley? - No

10. Ever been in a rap video? - No

TEN LASTS.

1. Last phone call you made - Aileen

2. Last person you hung out with - VM

3. Last person you kissed - i kissed ? forgot.. maybe him

4. Last time you worked - last work

5. Last person you tackled - nobody

6. Last person you IM’d - him

8. Last person(s) you went to the movies with - geeeez.... it has been years.. Aileen i guess.

9. Last thing you missed - I missed him ! so damn much.

10. Last thing you ate - chicken orange :D

LAST PERSON TO.

1. Sleep beside you? - :D

2. See you cry? - hey you there, did you see me cry last time ?

3. You went out to dinner with? - VM

4. Shouted at you? - don’t know

5. You talked on the phone to? - Aileen

6. Text you? - Sandra

7. Made you laugh? - Kibu :D

8. Buy you something? - don't remember :(

9. Make you sad? - him

10. Make you happy? - him


f i n i s h :)

Mittwoch, 25. August 2010

so close, yet so far

Hai kamu,

setelah sekian lama tidak lagi menulis, kali ini tulisannya untuk kamu. Saya akan berusaha, memaparkan perasaan saya seadanya, tanpa menuliskan kata-kata yang termehek-mehek. Karena saya tahu, kamu tidak suka yang seperti itu..

Awal dari semuanya, saya ingin berterimakasih lebih dulu kepadamu. Terimakasih untuk ada nya kamu, terimakasih untuk menjadi diri kamu -- dengan segala kehebatan dan kekurangan mu, dan tentu saja terimakasih untuk rasa yang kamu punya untuk saya.

Kamu sering bertanya, meski lewat kelakar, sejak kapan saya menyimpan rasa untuk mu ? Sayangnya saya pun tidak tahu jawab pastinya. Tentu saja rasa itu hanya bermula dari desir kecil, yang kemudian di dalam saya, semakin bertumbuh dan bertambah besar dia. Saya tidak berniat untuk memeliharanya. Saya tidak punya maksud untuk membiarkannya tetap bercokol dalam hati saya. Namun saya tidak bisa apa-apa. Sudah saya coba, tidak menghiraukan rasa itu. Saya pikir, dengan begitu, dia akan mati sendiri. Seperti tanaman yang tidak disiram dan dipupuk, setelah kering, dia akan mati. Namun saya salah ! Rasa itu tetap terus mengakar dan mengokohkan dirinya dalam hati saya, meski tidak saya hiraukan. Rasa itu semakin nyata mengada. Sampai akhirnya saya menyerah, saya tidak bisa memungkiri keberadaannya lagi.
Tapi kalau kamu tanyakan, kapan itu ? Saya pun tidak punya jawabnya, Sayang. Yang saya tahu dengan pasti, hanyalah bahwa rasa itu sampai detik ini masih ada, sangat kuat, untuk kamu.

Kamu tidak perlu khawatir, kalau saya melukai diri saya sendiri, dengan rasa yang terlalu kuat itu. Jauh sebelum kamu khawatir, saya sudah memikirkan nya. Saya tahu, sedekat apa pun kita, akan ada satu dinding tebal yang membatasi. Dinding itu mungkin transparan, Sayang. Tidak semua bisa melihatnya. Tapi saya melihatnya, kamu juga. Kita dibatasi ! Kita tidak mungkin bisa bersama. Dan, kalau sampai nanti , dinding itu bertambah tebal, kalau batas diantara kita semakin diperketat, kalau kamu harus pergi, atau saya yang harus menjauh.. saya tahu, saya tidak akan tegar. Mungkin mata ini akan kembali basah. Mungkin hati ini akan kembali tersayat. Tapi tenanglah, Sayang. Saya akan kembali baik-baik lagi. Saya akan melepaskan mu, kalau memang itu yang terbaik.

Lewat tulisan ini, saya mau kamu tahu. Kamu tidak sendirian. Bukan kamu saja yang menanggung salahnya. Saya adalah separuh yang lain. Yang menanggung salahnya, atau bahkan saya adalah kesalahannya.
Maafkan saya, untuk terlahir dengan kulit yang lebih terang, dan mata yang lebih sipit daripada mu. Maafkan saya, untuk punya tatacara yang lain daripada mu saat bersujud di hadapanNya. Maafkan saya menyayangimu, dan menginginkanmu menyayangi saya.

PS : hei there,.. miss you already :*

Freitag, 25. Juni 2010

hari ini, beda

Selamat pagi, Cahaya !

terimakasih untuk bersinar, terimakasih untuk membuatku kembali terjaga.
Aku menantikan hari ini, lebih dari apapun. Aku sudah merencanakan semuanya untuk hari ini. Segala sesuatunya. Kalau kamu membuka agenda ku, dan membaca apa saja yang kucatat untuk hari ini, kamu akan mengerti, seberapa matang nya rencana ku. Kamu akan mengerti, bahwa tak akan ada satu hal pun kelewatan atau meleset dari yang direncanakan hari ini. Kali ini tak akan kubiarkan, hari berlalu dengan sia-sia, seperti hari-hari ku yang lalu. Hari ini beda, aku tahu.. hari ini semua akan sempurna, seperti apa yang kutuju. Aku tahu itu..

. . .

Sarapan. Aku tidak tahu lagi, kapan terakhir kali aku menikmati sarapanku. Beberapa tahun terakhir ini sarapan bagiku hanyalah suatu rutinitas yang mengganggu. Seandainya perut ku tidak harus dimasuki sarapan, mungkin aku akan lebih punya banyak waktu luang.. mungkin untuk tidur.. mungkin untuk bermimpi.. mungkin untuk membayangkan cinta ku. Namun ! Sarapan kali ini, sarapan hari ini.. aku menikmati setiap gigit dan telannya. Aku memilih kue untuk sarapan pagi ini. Tidak wajar memang. Tapi memang itulah yang sudah ku rencanakan, yang sudah kutulis di agenda ku untuk hari ini. Satu potong kue coklat dengan creme yang sangat manis dan berkalori tinggi, satu lembar roti Vollkorn yang kuolesi mentega tebal-tebal dan sehelai Schinken diatasnya, dan satu cangkir besar teh Roiboos beraroma madu. Itu adalah menu sarapanku hari ini, sesuai seperti yang sudah kurencanakan. Tidak akan kubiarkan satu detail pun terlewat, dari apa yang sudah tertulis di agenda ku. Tidak ! Hari ini harus beda. Hari ini harus sempurna. Aku tahu..

. . .

Saat ini aku sedang menunggu cucian ku selesai dicuci otomatis oleh mesincuci. Aku membuka-buka lagi album foto yang sudah lama tak kusentuh. Warna merah nya sudah berubah pudar dan kusam. Foto-foto yang ada di dalamnya juga sudah mulai pudar dan kehilangan warna. Putra-Putra ku.. jika kalian berdua membaca ini, suatu saat nanti, pastikan kalian membuka juga album foto itu. Di situ kalian masih balita. " Robby..,pelita hatiku. kamu adalah jelmaanku dalam bentuk laki-laki. Bibir mu tipis, seperti bibir ku. Rambutmu lurus pirang, seperti rambutku " " Gerry, bayi mungil ku.. lihatlah di foto itu, betapa manis nya kamu, putra ku. Kamu masih bayi di foto itu, namun lihatlah, tatapan mu tajam, seperti tatapan Papa mu. Rambutmu coklat dan berombak, sama seperti Papa mu. "
Putra-putra ku.. kalau kalian membaca ini, suatu saat nanti.. kenanglah akan masa-masa indah itu saja. Jangan pada kesalahan ku tak mampu menjadi Ibu yang baik. Jangan benci aku, putra-putra ku..aku memohon jangan kubur aku terus menerus dalam kebencian kalian.
. . .
Kegiatanku melihat-lihat foto dan bernostalgia sempat terhenti sebentar. Ariadne,tetangga baru ku, seorang mahasiswi kedokteran yang datang dari Indonesia, mengetuk daun pintu dan menengokkan kepalanya ke dalam kamarku. Dia menanyakan keadaanku hari ini, menanyakan apakah aku membutuhkan sesuatu. Aku menjawab " Semuanya baik-baik saja. Terimakasih. Semakin hari, akan semakin lebih baik ". Aku menjawabnya dengan senyum yang kulebarkan. Menyuarakan jawaban itu selantang mungkin. Biar dia tak mendengar kebohongan di suaraku. Biar dia tak curiga aku sedang merencanakan sesuatu, untuk hari yang istimewa ini.

. . .

Setelah kukenakan kaos polo hijau pastel bergaris-garis putih, dan celana kain warna hijau tua, aku memoleskan bedak dan sedikit perona pipi warna oranye. Aku merasa tidak yakin saat memoleskannya. Sudah terlalu lama, sejak terakhir kali aku berdandan. Kepercayaandiri untuk mempercantik diri itu sudah lama hilang. Namun aku ingin tampil cantik hari ini. Aku ingin menunjukkan sisiku yang lain. Bukan wajah yang keruh dah jiwa yang rapuh. Selesai ku bersiap, mulai kulangkahkan kaki keluar dari rumah menuju ke halte Bus. Aku ingin berjalan-jalan di pusat kota. Aku ingin tahu, barang-barang seperti apakah yang sekarang banyak dan laku dijual, warna apakah yang sangat digemari pada musim ini. Aku ingin tahu banyak hal.. apa yang manusia -- sesama ku lakukan, untuk membuat mereka bertahan di kehidupan yang serba munafik dan tak jujur ini. Aku sungguh .. ingin tahu ..

. . .

Selamat petang, Bulan !

Kamu tidak penuh malam ini. Kamu hanya seperti mengintip diam-diam. Dan temarammu, jatuh tepat ke seperempat meja tulis ku, di mana saat ini aku menuliskan semuanya ke dalam buku agenda ku. Tidak apa-apa, Bulan. Aku tak perlu penuh mu. Aku tak perlu sempurna mu. Karena tidak ada satu pun yang sempurna. Sama seperti ku, tidak sempurna.
Bulan, dengan munculnya kamu, dan dengan berhembus nya nocturno yang kamu bawa, lalu embun yang tanpa suara namun menetes, membias di luar kaca jendela ku, ini lah saatnya...
Hari ini sudah hampir berlalu. Siang yang sudah terlewati.. semua rencana ku yang sudah terpenuhi..
Ini lah saat istimewa itu. Ini lah saat, semua rasa sakit ini akan berakhir. Tidak ada lagi sakit, tidak ada khawatir, tidak ada ketakutan, tidak ada gelisah, tidak ada rindu, tidak ada kecewa..
Dan aku, aku akan bersatu kembali dengan satu cinta yang pernah nyata dalam hidupku.
Suami ku ,.. setelah puluhan pil-pil dan satu botol snaps ini masuk ke lambung ku.. aku akan mendekat pada mu.
Setelah puluhan pil-pil dan satu botol snaps ini masuk ke lambung ku.. Selamat tinggal hidup.. Selamat tinggal semua..

maafkan aku, putra-putra ku ...
aku mencintai kalian.
maafkan aku, ..
aku tidak lagi menginginkan hidup ini..


22. 6. 2010 , H. P.

untuk seorang tetangga, yang memutuskan untuk mengambil hidupnya sendiri.
untuk seorang tetangga, yang hidupnya pernah sarat dengan cinta.
dan saat cinta itu tiba-tiba harus diambil darinya, dia tidak pernah bisa mengikhlaskannya.
saya menyesalkan rasa kehilangan yang harus kamu tanggung, saya ikut berduka untuk semua kekosongan yang harus kamu rasakan. dan saya berharap, saya sungguh berharap.. bahwa kamu sekarang bisa mendapatkan yang terbaik. bahwa kamu sekarang tidak lagi perlu merasakan kepedihan yang lama mendera mu.
tapi maaf, saya tidak akan pernah menyetujui keputusan mu.
may you rest in peace, Frau P.

Dienstag, 25. Mai 2010

rasa raksasa

saya ingin kembali
ke hari-hari, dimana kamu belum hadir dalam kehidupan saya.

bukan Sayang,
bukan karena ada cacat mu
yang tak bisa saya terima
toh mata ini buta di depan mu
untuk saya kamu tidak bercacat.

ini hanya karena saya
yang mempunyai rasa terlalu raksasa
namun tubuh dan jiwa yang masih kerdil
rasa itu jadi kerap tak terkendali
liar melayang kesana kemari
dan tanpa disadari
menggoreskan cakar-cakar nya yang tajam
, entah siapa saja dia lukai
entah berapa orang harus sakit
tergores
rasa
milik saya.

ini hanya karena saya
yang hanya ingin menyayangimu
namun berakhir membebanimu
rasa yang raksasa ini
seperti bukan pada tempatnya
seperti tidak seharusnya
namun katakanlah
bagaimana saya mengecilkannya ?
karena semakin hari semakin meraksasa dia !

saya ingin kembali
ke hari-hari dimana kamu belum hadir dalam hidup saya
dimana rasa itu belum lahir
dan tidak akan meraksasa
tidak akan ada yang terbebani
tidak akan ada yang tergores cakarnya.

Sayang,
cuma kamu yang sanggup membinasakan rasa ini
saya tahu cuma kamu pahlawannya
tolong, bunuh rasa raksasa
yang mengakar dalam diri saya ini.



everything was allright, everything was OK, and then you came...

Mittwoch, 3. März 2010

dua puluh empat

terimakasih
dua puluh empat ,
untuk darah dan air
yang berperan lebih dari sekedar substantia
namun oase
dari situ cinta bermuara.

terimakasih
dua puluh empat ,
untuk sayap besar
sayap kecil
yang selalu mengiringi
dalam semua jarak - laju - margin - titik - ruang
yang setia mengada
meski tak pernah dianggap ada.

terimakasih
dua puluh empat ,
untuk denyut - degup bersautan
cerebellum - peripher berlanjutan
akal - rasa bersamaan.

terimakasih
untuk Sumber dari segala sumber
Daya dari segala daya
Pusat dari segala pusat
karena dua puluh empat tidak tinggal diam
dua puluh empat tidak berhenti,
maka biarkan saya
tetap berpercaya di dalam Mu
biarkan saya
tetap berlindung di dalam Mu
sambil menunggu
angka angka lain yang masih boleh datang.

Dienstag, 16. Februar 2010

kata 'kata-kata'


apa yang menyebabkan,kata-kata jadi begitu mudah diciptakan?

komunikasi. adalah salah satu hal paling penting ( setidaknya menurut saya ) dalam interaksi antara dua pihak ( atau lebih ).
tentu saja komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti menunjukkan ekspresi, mimik, gerakan-gerakan anggota tubuh, intonasi, volume suara, atau hal-hal nonverbal lainnya. namun yang paling umum, komunikasi dilakukan dengan bahasa lisan, kata-kata yang dapat saling dimengerti oleh kedua belah pihak tersebut.

dengan semakin bertambahnya usia saya, makin banyak jumlah orang yang sudah saya temui dan kenali, dan tentu saja yang kemudian terlibat berkomunikasi baik verbal , nonverbal, maupun paraverbal dengan saya. dari situ saya menilai, betapa komunikasi lisan, yang berupa kata-kata, jauh lebih dominan daripada saudara-saudaranya, si nonverbal dan paraverbal itu tadi. kata-kata bisa dengan mudahnya menguasai lawan bicara, atau juga sebaliknya - sangat menguntungkan lawan bicara dan mempermalukan si penutur kata. semakin banyak kejadian yang saya alami, semakin takjub saya memperhatikan derajat kata-kata yang kian hari kian meninggi. orang tampak lebih senang dan puas menerima kata-kata itu bulat seperti ujudnya saja, bukan makna nya, bukan sari nya. semua orang bisa berkedok kata-kata, karena tidak ada indikator yang mampu mengetahui ke-tidak-pas an hati dan mulut. seorang munafik menyusun kata-kata serapi mungkin, menjadikan kata-kata itu berkualitas tinggi dan menyebarkan sihir, membuat orang yang mendengar mempercayainya seorang manusia setengah malaikat. seorang pencinta menyusun kata-kata menjadi barisan puisi untuk dipersembahkan ke pujaan hati. dipilihnya dengan teliti, kata-kata yang harumnya semerbak mawar, dan rasanya semanis madu. lalu dituliskannya rentetan puisi itu pada suatu lembar jingga, dan pada sudut kanan bawah lembar itu, tak lupa dia sematkan lagi kata-kata yang mengisyaratkan cinta. hanya nama saja dia palsukan, karena surat cinta itu tak ditujukan ke hanya satu orang saja. seorang pendoa melagukan kata-kata. dia menasihati dengan kata-kata.dia meneguhkan dengan kata-kata.dia mengutuk dengan kata-kata.pagi-siang-sore-malam, bangun tidur-sebelum makan-saat mandi-sesudah makan-sebelum tidur, diucapkan kata-kata yang dia sendiri tak semuanya paham.

apa yang menyebabkan, kata-kata begitu mudah diciptakan ?
orang makan kata-kata. minum kata-kata. mencinta kata-kata. tidur kata-kata.
janji yang tidak pernah ditepati... kata-kata.
hutang yang tidak pernah dilunasi... kata-kata.
cinta yang tidak pernah diresapi... kata-kata.
kepercayaan yang tidak pernah dihayati... kata-kata.
mungkin suatu saat, kita juga akan buang-air-kata-kata ??


( tadi pagi di Bus, saya duduk bersebelahan dengan anak kecil laki-laki sekitar umur 5 tahun. awalnya saya tidak begitu memerhatikan apa yang dia lakukan. namun dari ekor mata saya, saya tahu bahwa dia sedang memegang kotak bekal nya. karena tertarik dan ingin tahu, apa yang dia makan, saya lalu menengok ke arahnya. kemudian saya menyadari, dia sedang memasukkan tomat ke dalam mulutnya, mengunyahnya pelan-pelan, dan menangis ! kemudian saya melepas earphone MP3 player saya, dan bertanya apa dia baik2 saja. anak itu kemudian menjawab, dia tidak bisa menghabiskan tomat nya, dia sebenarnya tidak menyukai tomat sama sekali. lalu saya menengok ke samping, lalu ke belakang, mencari2 apakah anak tadi di bawah pengawasan orang yang memaksanya untuk menghabiskan tomatnya. tapi saya tidak melihat siapa-siapa. lalu saya kembali bertanya, siapa yang menyuruhnya menghabiskan tomat itu, dan apa alasannya. si anak dengan masih berusaha mengunyah tomat itu, dan menelannya, dan suara tangisnya yang makin terdengar, kemudian menjawab saya. Ayah nya lah yang membekali nya roti dan tomat, tomat HARUS dihabiskan, karena kalau tidak begitu, nenek nya yang di surga tidak akan mencintai nya lagi.
bagaimana seorang ayah bisa memanipulasi cerita macam itu , hanya agar anaknya menghabiskan bekal tomat nya ?? bagaimana kata-kata seperti itu bisa diciptakan, dan sangat menjadi beban untuk anak sekecil itu ?? )

PS : oh well, just if you'd like to know.. I ate the rest of his tomatoes and gave that boy my biscuits ~~'