pagi itu
itikad mu kau jadikan bulat
yang enam tahun ini, tersemat di saku baju mu
ingin kau tanggalkan
karena tak lagi bersinar nya
tak lagi nya membawa cahya
adanya meredup ... surut
menjadikanmu kerap cemberut.
hingga petang tiba
kau melihat dengan dua mata mu terbuka
saat kepala nya disentuhkan ke lantai
saat direndahkan sujudnya menghadap
yang ter-tinggi
kau dengar dengan dua telinga mu
nama mu disebut
bukan sekali, bukan duakali.
dan berubahlah niat bulat itikad mu
yang kau buat pagi tadi
dan entah kenapa
kau lihat lagi sinar, nur, cahya
terpancar terpendar dari saku baju mu
yang hangatnya ikut melaju
bersama alir darah mu
membanjiri tubuh mu, melengkapi mu
seperti bernapas kembali
dan maut tak lagi mengingini mu.
senyum,
kembali terukir di paras mu
bersyukur bahwa si itu
tak jadi kau tanggalkan dari saku baju mu.
(sst! yang di saku itu, berawal dengan huruf R! diam-diam saja!)
GP, 17.8.15
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen