dia
SMS :
sedang apakah kamu wahai lelaki ? sedang dimanakah ada mu ? aku tahu tempat terbaik mu adalah di sini. bersama ku. seharusnya. namun di mana pun berdiri mu saat ini. kupohonkan untuk mu. langit yang terang bersinar. agar lapang jalan mu tak perlu kau tersesat di satu simpang yang melintang. aku harapkan keberuntungan memilih untuk lekat dengan mu dan segala penyakit dan kebusukan menjauh dari diri mu. dan saat semua kerja mu sudah terselesaikan. saat gelap mulai menyapa dan kau mulai merasa lelah. datanglah kepada ku, wahai lelaki. satu-satu nya lelaki yang akan kucinta selama masih nafas ku bersarang. aku akan menyambutmu dengan pelukan terbuka. dengan harum tubuhku akan kubuai kau hingga terlelap membuang segala penat. dengan lembut belaiku akan kukirim kau ke tempat semua luka tak terlihat tersembuhkan. lelaki.. , jangan buat ku terlalu lama menunggu.
lelaki
SMS :
seandainya bisa. kamu tahu, akan kuputar waktu untuk mengulang segalanya. yang akan kupilih adalah kamu, dan bukan dia. entah ramuan apa sudah membutakanku di masa lalu hingga aku memilihnya. entah jampi-jampian macam apa sudah membuatku sekhilaf itu untuk mengikat janji suci sehidup semati dengannya. cih ! bukan untuk dia. namun untuk kamu, aku rela melepaskan nyawa ku. sayang, kamu tahu saat ini aku sedang di mana. percayalah aku muak berada di sini. dan yakinlah, meski tubuh ini tidak bersama mu, namun pikiran ini selalu menuju pada mu. hanya wangi mu semerbak di cium ku. hanya gelak manja mu ngiang di dengar ku. dan hanya bersama dengan mu lah yang kuingini saat ini. sayang, tidak akan kubiarkan kamu menunggu lebih lama lagi. tunggu !
wanita
benak :
kesalahan apa yang begitu fatal yang sudah kuperbuat ? yang membuat mu berpaling. yang membuat mu menyatakan diri mu sendiri sebagai buta dan khilaf , karena pernah mencintaiku. bukan kah itu dulu memang cinta ? seharusnya kamu adalah orang yang paling tahu. tidak pernah ada ramuan. tidak pernah ada muslihat. apa yang sekarang harus ku lakukan untuk mengingatkan mu kembali pada rasa mu yang dulu ? tubuhku memang bertambah tua. tidak ada yang bisa kubanggakan untuk ditandingkan dengan nya. nya, kepada nya kau kini mengemis cinta. namun rasa ku untuk mu masih lah sama. belum keriput seperti kulitku. belum menipis seperti rambutku. kamu lah imam ku. yang akan ku ikuti kemana pun langkahmu pergi. dalam gelap dalam terang. dalam tangis dalam tawa. dengan mu lah aku sanggupi menanggung semuanya bersama. katakan lah pada ku, wahai imam ku. apa yang harus kulakukan ? kalau rumah ini kini sekedar bangunan tak bermakna bagimu. kalau pulang adalah kata yang kamu benci setengah mati. kalau kebersamaan dengan ku adalah hal yang paling ingin kau akhiri.
seberapa yakinkah diri mu, kalau dia mencintai mu , seperti aku mencintai mu ? apakah kilauan paras nya sebanding dengan tulus hati nya ? apakah cukup dia bernyali menjemput mati, menahan sakit , untuk melahirkan anakanak mu ? benarkah yang dicintainya adalah utuh diri mu , bukan hanya kokoh dan sehat mu ?
aku. aku yang ada di sini, dari semula hingga saat ini. dan aku akan masih tetap berteduh di sini, di bawah janji suci pernah sekali kita ikrarkan bersama.
aku. aku yang akan tetap ada di sini. jadi jika suatu saat. kamu ingin pulang. jika suatu saat. kamu merindukan rumah mu. kamu tidak akan kesepian. kamu tidak akan sendirian. karena aku menunggu. sampai kapan pun kamu siap. aku menunggu.
dengan tulisan ini, saya hanya ingin melaknatkan semua bentuk perselingkuhan. baik dalam suatu pernikahan. atau tunangan. atau pacaran. it's coward ! and it's not fair !!
tulisan ini cuma gambaran. dan tidak berarti saya memojokkan salah satu gender. bukan berarti saya beranggapan pihak yang ditinggalkan selalu wanita, dan yang meninggalkan selalu pria. hal ini TENTU saja dapat terjadi sebaliknya.
for all curious readers :P ,
it's not about me. i have a great boyfriend and i believe in him.
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen