saya ingin kembali
ke hari-hari, dimana kamu belum hadir dalam kehidupan saya.
bukan Sayang,
bukan karena ada cacat mu
yang tak bisa saya terima
toh mata ini buta di depan mu
untuk saya kamu tidak bercacat.
ini hanya karena saya
yang mempunyai rasa terlalu raksasa
namun tubuh dan jiwa yang masih kerdil
rasa itu jadi kerap tak terkendali
liar melayang kesana kemari
dan tanpa disadari
menggoreskan cakar-cakar nya yang tajam
, entah siapa saja dia lukai
entah berapa orang harus sakit
tergores
rasa
milik saya.
ini hanya karena saya
yang hanya ingin menyayangimu
namun berakhir membebanimu
rasa yang raksasa ini
seperti bukan pada tempatnya
seperti tidak seharusnya
namun katakanlah
bagaimana saya mengecilkannya ?
karena semakin hari semakin meraksasa dia !
saya ingin kembali
ke hari-hari dimana kamu belum hadir dalam hidup saya
dimana rasa itu belum lahir
dan tidak akan meraksasa
tidak akan ada yang terbebani
tidak akan ada yang tergores cakarnya.
Sayang,
cuma kamu yang sanggup membinasakan rasa ini
saya tahu cuma kamu pahlawannya
tolong, bunuh rasa raksasa
yang mengakar dalam diri saya ini.
everything was allright, everything was OK, and then you came...
3 Kommentare:
hiks... :( *mengaca pada pengalaman sendiri*
aku nggak tahu esensi dari tulisan mu walopun aku telah membacanya
semuanya menjadi tidak penting karena saya senang bisa melihat tulisanmu d blog ini lagi
@ KiMi
pernah berasa seperti ini juga ya dear ?? sudah mampu diperkecilkah sang 'rasa' ?? :)
thx for coming by..
@ decka
hihi, saya akan menulis kok, kalau memang sedang ada yang ingin ditulis.
thx uda nungguin, hehehehe
Kommentar veröffentlichen